MAKALAH PENGERTIAN PRINSIP KERJA DAN APLIKASI PENGGUNAN DARI PENGELASAN GTAM, SAW, GMAW, LAS, LASER, DAN LAS FRICTION
Kata
Pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan hidyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam menglengkapi tugas 1 pengelasan. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam mempelajari macam-macam metode pengelasan.
Dalam
menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait,terutama
kepada Dosen Pengelasan, ------ dalam memberikan
bimbingan dalam penyusunan tugas ini, dalam menyusun karya tulis ini penulis
telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah dengan
sebaik-baiknya.
Harapan penulis
semoga makalah Pengelasan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
28 Feb 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
1.2. Rumusan
Masalah
1.3. Tujuan
Penulisan
1.4. Manfaat
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
2.2. Las GMAW (Gas Metal Arc Welding) (Suberged
Arc Welding)
2.3.
Las SAW (Suberged Arc Welding)
2.4. Las Friction Wlding
2.5. Las Laser
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Perkembangan zaman yang disertai
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat dewasa ini
menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk
ikut serta didalamnya,sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta
mampu mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan.Pengelasan merupakan bagian tak
terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peran
utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam.Hampir tidak mungkin
pembangunan suatu pabrik tanpa melibatkan unsur pengelasan.Pada era
industrialisasi dewasa ini teknik pengelasan telah banyak dipergunakan
secara luas pada penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja
dan konstruksi mesin.
Luasnya penggunaan teknologi ini
disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan
teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses
pembuatannya.Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam bidang konstruksi
sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, pipa saluran dan lain
sebagainya.Di samping itu proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi
misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada
perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan lain-lain.Pengelasan
bukan tujuan utama dari konstruksi, tetapi merupakan sarana untuk mencapai
pembuatan yang lebih baik.Karena itu rancangan las harus betul-betul
memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las yaitu kekuatan dari sambungan
dan memperhatikan sambungan yang akan dilas, sehingga hasil dari pengelasan
sesuai dengan yang diharapkan.Dalam memilih proses pengelasan harus dititik
beratkan pada proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang
ada pada konstruksi.Dalam hal ini dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya
yang murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin.Mutu
dari hasil pengelasan di samping tergantung dari pengerjaan lasnya sendiri dan
juga sangat tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan,
karena pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih
dengan menggunakan energi panas.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pandangan saja jenis jenis pengelaasan?
2.
Bagaimana prinsip
kerja setiap jenis pengelasan?
3. Peralatan
apa saja yang digunakan dalam pengelasan?
4. Apa saja
pengaplikasian pada setiap jenis pnegelasan ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan
agar para pembaca terutama mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode
prinsip kerja dan aplikasi pegunaan las.
1.4.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini
adalah sebagai informasi bagi para pemuda di Indonesia termasuk didalamnya
adalah Mahasiswa dan Pelajar agar lebih memahami metode prinsip kerja dan
aplikasi pegunaan las.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. LAS
GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
Penjelasan
Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah proses las
busur yang menggunakan busur antara tungsten elektroda (non konsumsi) dan titik
pengelasan. Proses ini digunakan dengan perlindungan gas dan tanpa penerapan
tekanan. Proses ini dapat digunakan dengan atau tanpa penambahan filler metal.
GTAW telah sangat diperlukan sebagai alat bagi banyak industri karena hasil las
berkualitas tinggi dan biaya peralatan yang rendah.
Prinsip Kerja
Panas dari
busur terjadi diantara elektrode tungsten dan logam induk akan meleburkan logam
pengisi ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh gas mulia (Ar atau He)
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas
Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur
listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan
sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian
tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur
listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk
penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat
pengelasan.
Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput
yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram
dengan bahan dasar.
Sebagi gas pelindung dipakai gas inert seperti argon,
helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari
jenis logam yang akan dilas.
Pembakar las TIG terdiri dari :
1) Penyedia arus
2) Pengembali air pendingi,
3) Penyedia air pendingin,
4) Penyedia gas argon,
5) Lubang gas argon ke luar,
6) Pencekam elektroda,
7)Moncong keramik atau logam,
8) Elektroda tungsten,
9) Semburan gas pelindung.
Karakter Mesin
Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus
AC/DC yang digunakan pada proses las GTAW, Sekarang ini teknologi pengelasan telah berkembang
pesat termasuk pada mesin-mesin las sekarang yang telah canggih, ada beberapa
yang masih manual, tapi dewasa ini mesin las telah banyak yang otomatis,
sebagai contoh miller serie dynasty 200, mesin ini praktis karena ukurannya
tidak terlalu besar namun busur las yang dihasilkan amat stabil.
1. Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit
arus AC/DC yang digunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan
arus AC atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.
2. Tabung gas lindung adalah tabung tempat
penyimpanan gas lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam
mengelas gas tungsten
3. Regulator gas lindung adalah adalah pengatur
tekanan gas yang akan digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada
regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di
dalam tabung.
4. Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan
besarnya aliran gas lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.
5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi
sebagai penghubung gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan
perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las
dan dari mesin las menuju pembakar las.
6. Kabel elektroda dan selang berfungsi
menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas
dari mesin las menuju stang las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar
arus ke benda kerja.
7. Stang las (welding torch) berfungsi untuk
menyatukan sistem las yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas
lindung selama dilakukan proses pengelasan
8. Elektroda tungste berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai bahan tambah
9. Kawat las berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat las jika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair.
10. Assesories pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur
Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) untuk mengelas material seperti Alumunium, titanium, dan magnesium.Las GTAW ini biasanya digunakan untuk melakukan pengelasan Aluminium atau stainless steel yang memang banyak membutuhkan perlakuan khusus.
2.2.
LAS GMAW (Gas Metal Arc Welding)
Penjelasan
Pengelasan atau penyambungan bahan logam yang menggunakan sumber panas dari energi listrik yang dirubah atau dikonversi menjadi energi panas, pada proses Las GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu roll dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung.
Prinsip Kerja
Proses pengelasan GMAW ini
terjadi karena adanya perpindahan ion anoda dan katoda pada base metal dan
logam pengisi sehingga menyebabkan timbulnya energi panas yang menyebabkan
logam induk dan filler metal mencair.
Pada GMAW ini salah satu jenis proses pengelasan yang
menggunakan busur api listrik sebagai sumber panas untuk mencairkan logan dan
gas sebagai pelindung proses. Selain untukmembangkitkan busur elektroda juga
berfungsi sebagai bahan pengisi (umpan) oleh karenanya termasuk las busur
listrik elektroda terumpan.
Jika gas pelindung yang dipakai adalah gas mulia (inert gas ) , argon
misalnya, proses sering disebut MIG. Pada proses yang menggunakan gas campuran,
batas sebutan MIG ialah pada penggunaan gas mulia 85% atau lebih.
Komponen Peralatan
– Mesin las : Mesin utama yang digunakan untuk proses pengelasan GMAW, terdapat banyak komponen listrik yang berguna untuk mengkonfersi energi listrik menjadi panas serta banyak lagi fungsi lainnya.
– Tabung Gas : Berfungsi sebagai tempat penampung dari gas pelindung (CO2, Ar, He).
– Welding Gun : Alat keluarnya gas dan kawat las untuk mengelas, jika ditekan dan didekatkan pada benda kerja maka busur las akan menyala.
– Gulungan kawat las : Tempat kawat las digulung, biasanya gulungan ini dimasukkan kedalam alat yang bernama wire feeder. Pada wire feeder terdapat pengatur motor penarik, ampere dan voltase yang berfungsi untuk mengatur kecepatan keluarnya kawat las.
– Mesin las : Mesin utama yang digunakan untuk proses pengelasan GMAW, terdapat banyak komponen listrik yang berguna untuk mengkonfersi energi listrik menjadi panas serta banyak lagi fungsi lainnya.
– Tabung Gas : Berfungsi sebagai tempat penampung dari gas pelindung (CO2, Ar, He).
– Welding Gun : Alat keluarnya gas dan kawat las untuk mengelas, jika ditekan dan didekatkan pada benda kerja maka busur las akan menyala.
– Gulungan kawat las : Tempat kawat las digulung, biasanya gulungan ini dimasukkan kedalam alat yang bernama wire feeder. Pada wire feeder terdapat pengatur motor penarik, ampere dan voltase yang berfungsi untuk mengatur kecepatan keluarnya kawat las.
Parameter las ini yang dapat mempengaruhi
hasil lasan adalah Voltase, Ampere, Kecepatan Las dan Jenis Gas Pelindung. Pada
Las GMAW terdapat dua jenis pembagian berdasarkan jenis gas pelindung yaitu
Proses Las MAG dan Proses Las MIG berikut ini penjelasannya.
Proses Pengelasan MAG (Metal Active Gas)
:
Proses Las MAG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung CO2 saat proses pengelasan berlangsung. Namun kelemahan gas ini tidak dapat digunakan untuk jenis pengelasan GMAW spray transfer, jika ingin menggunakan jenis spray transfer maka harus dilakukan pencampuran gas CO2 dengan gas Helium atau gas Argon.
Proses Las MAG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung CO2 saat proses pengelasan berlangsung. Namun kelemahan gas ini tidak dapat digunakan untuk jenis pengelasan GMAW spray transfer, jika ingin menggunakan jenis spray transfer maka harus dilakukan pencampuran gas CO2 dengan gas Helium atau gas Argon.
Proses Pengelasan MIG (Metal
Inert Gas) :
Proses Las MIG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung Argon dan Helium, karena penggunaan gas inert atau mulia ini maka disebut dengan Las MIG (Metal Inert Gas). Untuk jenis pengelasan ini biasanya digunakan untuk material non logam seperti Alumunium, stainless steel, paduan nikel tinggi dan beberapa material lainnya.
Proses Las MIG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung Argon dan Helium, karena penggunaan gas inert atau mulia ini maka disebut dengan Las MIG (Metal Inert Gas). Untuk jenis pengelasan ini biasanya digunakan untuk material non logam seperti Alumunium, stainless steel, paduan nikel tinggi dan beberapa material lainnya.
Jenis & Fungsi Gas Pelindung pada Las GMAW
:
1. Gas CO2, untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi pengelasan logam atau baja karbon rendah. Gas pelindung CO2 ini tidak dapat digunakan untuk metal transfer jenis spray, pada penggunaannya harus dilakukan pencampuran dengan gas pelindung yang lain seperti Argon dan Helium.
2. Gas Inert (Helium dan Argon), untuk pengelasan GMAW dengan gas argon dan helium biasanya untuk pengelasan bahan non logam seperti stainless steel dan alumunium. Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan dengan shielding gas CO2.
1. Gas CO2, untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi pengelasan logam atau baja karbon rendah. Gas pelindung CO2 ini tidak dapat digunakan untuk metal transfer jenis spray, pada penggunaannya harus dilakukan pencampuran dengan gas pelindung yang lain seperti Argon dan Helium.
2. Gas Inert (Helium dan Argon), untuk pengelasan GMAW dengan gas argon dan helium biasanya untuk pengelasan bahan non logam seperti stainless steel dan alumunium. Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan dengan shielding gas CO2.
Aplikasi
Penggunaan las metode GMAW ini dapat
digunakan pada penelasan ferrous dan non ferrous proses ini cocok di pergunakan
pada pengelasan untuk membuat lapisan anti karat pada stainles stell, nickel
alloys, dan paduan paduan tembaga seperti alumunium bronze.
2.3.
LAS SAW
(SUMBERGED ARC WELDING)
SAW adalah salah satu jenis las listrik dengan proses
memadukan material yang dilas dengan cara memanaskan dan mencairkan metal induk
dan elektroda oleh busur listrik yang terletak diantara metal induk dan
elektroda. Arus dan busur lelehan metal diselimuti (ditimbun) dengan butiran
flux di atas daerah yang dilas.
SAW tidak membutuhkan tekanan dan bahan pengisi
(filler metal) dipasok secara mekanis terus ke dalam busur lsitrik yang
terbentuk diantara ujung filler elektroda dan metal induk yang ditimbun oleh
fluks. Elektroda pada proses SAW terbuat dari metal padat (solid). Prinsip pada
pengelasan ini hampir sama dengan pengelasan pada SMAW. Bedanya dengan SMAW
adalah pada SAW flux tidak di bungkus ke elektroda, menggunakan elektroda
kontinu, arus lebih tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengelas benda yang
lebih tebal hanya dengan langkah yang sedikit.
Faktor yang perlu diperhatikan sebelum pengelasan SAW :
- Komposisi kimia dan properti mekanikal lasan yang diharapkan
- Ketebalan material yang akan dilas
- Cara pengelasan
- Posisi pengelasan yang dibuat
- Frekuensi atau volume pengelasan yang diinginkan
SAW dapat dioperasikan dengan 3 cara :
- Semi otomatik (filler dipasok dengan tangan welder)
- Automatic (filler dipasok oleh mesin)
- Dengan mesin (welding travel secara manual dan juga digunakan unruk elektroda diameter kecil).
Dalam Las SAW merupakan salah satu jenis pengelasan
busur listrik dimana proses pengelasan ini adalah memanaskan dan mencairkan
benda kerja dan logam pengisi atau elektroda oleh busur listrik yang ada
diantara logam induk dan elektroda (logam pengisi).
Pengelasan
SAW ini menggunakan fluks yang bentuknya seperti pasir untuk melindungi logam
pengisi yang mencair saat proses pengelasan agar tidak terkontaminasi dari
udara luar sehingga menghasilkan,lasanyangbaik.
Proses las ini tidak memerlukan tekanan. Untuk logam pengisi atau filler metal akan dipasok terus menerus secara otomatis selama proses pengelasan berlangsung. Elektroda SAW ini terbuat dari bahan metal padat atau solid.
Proses las ini tidak memerlukan tekanan. Untuk logam pengisi atau filler metal akan dipasok terus menerus secara otomatis selama proses pengelasan berlangsung. Elektroda SAW ini terbuat dari bahan metal padat atau solid.
Fluks adalah campuran komposisi mineral sesuai dengan
formula penggunaanya yang berbentuk granular / butiran. Fluk dalam SAW dapat
berguna untuk 4M :
- Melindungi metal yang mencair dari udara luar dengan menutupinya dengan slag yang sedang mencair
- Membersihkan metal yang mencair
- Memodifikasi komposisi metal lasan
- Mempengaruhi pembentukan bulir las dan properti mekanikalnya.
- Power supply
- Electrode delivery system
- Flux distribution system
- Travel arrangement
- Control system
- Flux recovery (pemulung flux) sebagai pilihan
- Positioning equipment (Alat pengarah)
Aplikasi
Proses las SAW digunakan secara luas oleh suplier
untuk mengelas struktur besar seprti tangki, pressure vessel ,kapal, anjungan
lepas pantai termasuk alat penegeboran di bawah laut.Proses ini digunakan juga
untuk membuat lapisan selubung baik dari elektroda lembaran atau berupa kawat.
2.4. LAS FRICTION WELDING (FRW)
Penjelasanpengelasan solid-state di mana penggabungan diperoleh dari kombinasi panas akibat gesekan dan tekanan. Gesekan biasanya terjadi pada dua permukaan benda kerja yang berputar relatif satu dengan yang lain untuk meningkatkan suhu kedua permukaan benda kerja tersebut. Suhu yang dicapai biasanya berkisar antara suhu pengerjaan panas. Kedua benda kerja selanjutnya didekatkan dengan gaya yang pas untuk membentuk ikatan secara metalurgi.
Friction welding
normalnya tidak menggunakan bahan tambah (filler). Pengelasan ini juga
tidak memerlukan flux. Selain itu FRW juga tidak menggunakan gas
pelindung (shielding gas) serta tidak terjadi pencairan benda kerja.
Prinsip Kerja
Proses friction welding:
(1) Salah satu chuck beserta benda kerjanya
berputar.
(2) Benda kerja ditempelkan untuk menghasilkan
gesekan dan panas.
(3) Putaran dihentikan, gaya aksial diberikan
supaya terjadi sambungan.
(4) Las yang terbentuk. Hal yang
harus diperhatikan adalah panjang benda kerja akan berkurang.
Karena memerlukan putaran untuk
menghasilkan panas, mesin friction welding didesain mirip dengan mesin
bubut. Mesin friction welding memerlukan spindle yang bertenaga
untuk memutar salah satu benda kerja pada kecepatan tinggi. Mesin ini juga
harus bisa menggeser benda kerja secara aksial baik pada chuck yang
berputar maupun pada chuck yang tidak berputar.
Komponen Peralatan
Friction welding normalnya tidak
menggunakan bahan tambah (filler). Pengelasan ini juga tidak memerlukan flux.
Selain itu FRW juga tidak menggunakan gas pelindung (shielding gas) serta tidak
terjadi pencairan benda kerja.
Aplikasi
Friction welding biasanya
digunakan untuk mengelas bermacam-macam poros dan komponentubular. Friction
welding dapat dijumpai di bidang otomotif, pesawat terbang, peralatan
pertanian, dan migas.
2.5. LAS LASER WELDING (LW)
Penjelasan
Laser welding (LW) adalah proses
pengelasan di mana penggabungan diperoleh dari energi yang terkonsentrasi
tinggi, sorotan cahaya sederap difokuskan pada sambungan benda kerja. Istilah laser
merupakan akronim dari light amplification by stimulated emission of
radiation. Laser beam welding umumnya dioperasikan dengan gas
pelindung untuk mencegah oksidasi. Gas pelindung yang digunakan contohnya
adalah helium, argon, nitrogen, dan karbon dioksida. Pada LBW bahan tambah atau
filler biasanya tidak diberikan.
Mirip dengan electron beam
welding, laser beam welding menghasilkan las berkualitas baik,
memiliki penetrasi yang baik, dan menghasilkan heat-affected zone yang
sempit. Selain memiliki kelebihan yang sama dengan electron beam welding,
laser beam welding memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh electron
beam welding. Kelebihan laser beam weldingtersebut antara lain:
tidak memerlukan ruang hampa, tidak memancarkan x-ray, dan dapat
difokuskan serta diarahkan dengan lensa optik dan cermin.
Meskipun sama-sama
memiliki penetrasi yang baik, penetrasi laser beam welding kurang begitu
dalam dibanding electron beam welding. Kedalaman yang dapat dicapai oleh
laser beam welding sekitar 19 mm, sedangkan pada electron beam
welding sekitar 50 mm.
Prinsip Kerja
Sumber pompa menyediakan energi untuk medium, menggairahkan laser sedemikian rupa sehingga elektron yang dipegang dengan atom dinaikkan sementara untuk keadaan energi yang lebih tinggi.
Elektron yang ditahan dalam keadaan tereksitasi ini tidak dapat tetap berada di sana tanpa batas waktu dan turun ke tingkat energi yang lebih rendah.
Elektron kehilangan kelebihan energi yang diperoleh dari energi pompa dengan memancarkan foton. Ini disebut emisi spontan dan foton yang dihasilkan oleh metode ini adalah benih untuk generasi laser.
Foton yang dipancarkan oleh emisi spontan akhirnya menyerang elektron lain di negara energi yang lebih tinggi. Foton yang masuk "mengetuk" elektron dari keadaan tereksitasi ke tingkat energi rendah menciptakan foton lain. Foton ini berarti koheren mereka berada dalam fase, dengan panjang gelombang yang sama, dan menempuh perjalanan yang sama. Sebuah proses yang disebut stimulated emission.
Foton yang dipancarkan ke segala arah, namun beberapa perjalanan sepanjang media laser untuk menyerang cermin resonator untuk dipantulkan kembali melalui media. Cermin resonator menentukan arah amplifikasi preferensial untuk emisi terstimulasi. Agar amplifikasi terjadi, harus ada persentase atom yang lebih besar dalam keadaan tereksitasi daripada tingkat energi yang lebih rendah. Inversi populasi ini lebih banyak atom dalam keadaan tereksitasi mengarah pada kondisi yang dibutuhkan untuk generasi laser.
Titik fokus laser ditargetkan pada permukaan benda kerja yang akan dilas. Di permukaan konsentrasi energi cahaya berubah menjadi energi panas (panas). Panas menyebabkan permukaan material meleleh, yang berkembang melalui permukaan oleh sebuah proses yang disebut konduktivitas permukaan. Tingkat energi sinar dipertahankan di bawah suhu penguapan dari bahan benda kerja. Ketebalan ideal bahan yang akan dilas adalah 20mm. Energi adalah laser terkonsentrasi, keuntungan saat bekerja dengan bahan yang memiliki konduktivitas termal tinggi.
Komponen Peralatan
Beberapa peralatan
yang dibutuhkan pada proses pengelasan ini yaitu:
-
Fiber Laser
-
Shielding
Gas
-
Weld
platform
-
Gas Nozzle
-
Laser
Welding bead
-
High
spread cam
-
Image
recorder
Aplikasi
Pada
penganggunaan Laser welding
digunakan untuk mengelas komponen-komponen yang kecil karena menghasilkan lasan
dalam dan sempit,selain itu bekerja dengan logam paduan tinggi tanpa kesulitan
serta dapat digunakan di udara terbuka.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi
yang di dapatkan dan dari penyusunan makalah ini maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa : Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian jenis jenis
las, alat-alat yang digunakan pada proses pengelasan las ,Prinsip kerja las,
tingkat kesususahan dalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang
semestinya dilaksanakan dalam proses pengelasan las,serta pengaplikasiannya
dalam penggunaan alat kerja las.
3.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada
pembaca makalah ini sebagai berikut : Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja
keras dalam mencari berbagai referensi agar makalah yang dibuat lebih baik.Kita
dapat melajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi.
Daftar Pustaka
Sumber referensi:
2.
http://priyobaliyono.blogspot.co.id/2012/09/jenis-jenis-las-welding.html(diakses
22 Februari 2018)
5.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknik-pengerjaan-logam/1076-welding-technology-part-1(diakses
27 Februari 2018)
7.
http://www.pengelasan.com/2015/01/pengelasan-saw-submerged-arc-welding.html(diakses
28 Februari 2018)
Komentar
Posting Komentar