MAKALAH PENGERTIAN PRINSIP KERJA DAN APLIKASI PENGGUNAN DARI PENGELASAN GTAM, SAW, GMAW, LAS, LASER, DAN LAS FRICTION


Kata Pengantar

       Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan hidyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam menglengkapi tugas 1 pengelasan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari macam-macam metode pengelasan.
    Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait,terutama kepada Dosen Pengelasan, ------ dalam memberikan bimbingan dalam penyusunan tugas ini, dalam menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah dengan sebaik-baiknya.
    Harapan penulis semoga makalah Pengelasan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
                                                                                             



                                                                                       28 Feb 2018
                                                                                                     
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                 
DAFTAR ISI                                                                                                                    
BAB I      PENDAHULUAN                                                                                           
      1.1.    Latar Belakang                                                                                                          
      1.2.     Rumusan Masalah                                                                                                     
      1.3.     Tujuan Penulisan                                                                                                       
      1.4.    Manfaat Penulisan                                                                                                     
     
BAB II    PEMBAHASAN                                                                                                 
      2.1.  Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)                                                                   
      2.2.   Las GMAW (Gas Metal Arc Welding) (Suberged Arc Welding)                                 
      2.3.  Las SAW  (Suberged Arc Welding)                                                                                         
      2.4.   Las Friction Wlding                                                                                                    
2.5.  Las Laser                                                                                                                       
BAB III   PENUTUP                                                                                                           
      3.1.    Kesimpulan                                                                                                                    
      3.2.    Saran                                                                                                                              
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                           







BAB I
 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat dewasa ini menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya,sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan.Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peran utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam.Hampir tidak mungkin pembangunan suatu pabrik tanpa melibatkan unsur pengelasan.Pada era industrialisasi dewasa ini teknik pengelasan telah banyak dipergunakan secara luas pada penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin.
Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik  penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya.Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam bidang konstruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, pipa saluran dan lain sebagainya.Di samping itu proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan lain-lain.Pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi, tetapi merupakan sarana untuk mencapai pembuatan yang lebih baik.Karena itu rancangan las harus betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las yaitu kekuatan dari sambungan dan memperhatikan sambungan yang akan dilas, sehingga hasil dari pengelasan sesuai dengan yang diharapkan.Dalam memilih proses pengelasan harus dititik beratkan pada proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang ada pada konstruksi.Dalam hal ini dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin.Mutu dari hasil pengelasan di samping tergantung dari pengerjaan lasnya sendiri dan juga sangat tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan, karena pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas.



1.2.  Rumusan Masalah
1.      Apa pandangan saja jenis jenis pengelaasan?
2.      Bagaimana prinsip kerja setiap jenis pengelasan?
  3.     Peralatan apa saja yang digunakan dalam pengelasan?
  4.   Apa saja pengaplikasian pada setiap jenis pnegelasan ?

1.3.   Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca terutama mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode prinsip kerja dan aplikasi pegunaan las.

1.4.  Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah sebagai informasi bagi para pemuda di Indonesia termasuk didalamnya adalah Mahasiswa dan Pelajar agar lebih memahami metode prinsip kerja dan aplikasi pegunaan las.



BAB II  PEMBAHASAN

2.1. LAS GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)


Penjelasan
Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah proses las busur yang menggunakan busur antara tungsten elektroda (non konsumsi) dan titik pengelasan. Proses ini digunakan dengan perlindungan gas dan  tanpa penerapan tekanan. Proses ini dapat digunakan dengan atau tanpa penambahan filler metal. GTAW telah sangat diperlukan sebagai alat bagi banyak industri karena hasil las berkualitas tinggi dan biaya peralatan yang rendah.

Prinsip Kerja
 Panas dari busur terjadi diantara elektrode tungsten dan logam induk akan meleburkan logam pengisi ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh gas mulia (Ar atau He)

Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.

Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.
Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagi gas pelindung dipakai gas inert seperti argon, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan dilas.
Pembakar las TIG terdiri dari :
1) Penyedia arus
2) Pengembali air pendingi,
3) Penyedia air pendingin,
4) Penyedia gas argon,
5) Lubang gas argon ke luar,
6) Pencekam elektroda,
7)Moncong keramik atau logam,
8) Elektroda tungsten,
9) Semburan gas pelindung.


Karakter Mesin
Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang digunakan pada proses las GTAW, Sekarang ini teknologi pengelasan telah berkembang pesat termasuk pada mesin-mesin las sekarang yang telah canggih, ada beberapa yang masih manual, tapi dewasa ini mesin las telah banyak yang otomatis, sebagai contoh miller serie dynasty 200, mesin ini praktis karena ukurannya tidak terlalu besar namun busur las yang dihasilkan amat stabil.
Komponen Peralatan
1. Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang digunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus AC atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas. 
2. Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten 
3.  Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan  gas di dalam tabung. 
4. Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten. 
5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung menuju pembakar  las. Sedangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las    menuju pembakar las. 
6. Kabel elektroda dan selang  berfungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja. 
7. Stang las (welding torch) berfungsi untuk menyatukan sistem las yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses pengelasan

8. Elektroda tungste berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai bahan tambah 
9. Kawat las berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat las jika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair. 
10. Assesories pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur

Aplikasi
 Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) untuk mengelas material seperti Alumunium, titanium, dan magnesium.Las GTAW ini biasanya digunakan untuk melakukan pengelasan Aluminium atau stainless steel yang memang banyak membutuhkan perlakuan khusus.

2.2.         LAS GMAW (Gas Metal Arc Welding)

Penjelasan
 Pengelasan atau penyambungan bahan logam yang menggunakan sumber panas dari energi listrik yang dirubah atau dikonversi menjadi energi panas, pada proses Las GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu roll dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung.

Prinsip Kerja
Proses pengelasan GMAW ini terjadi karena adanya perpindahan ion anoda dan katoda pada base metal dan logam pengisi sehingga menyebabkan timbulnya energi panas yang menyebabkan logam induk dan filler metal mencair.
Pada GMAW ini salah satu jenis proses pengelasan yang menggunakan busur api listrik sebagai sumber panas untuk mencairkan logan dan gas sebagai pelindung proses. Selain untukmembangkitkan busur elektroda juga berfungsi sebagai bahan pengisi (umpan) oleh karenanya termasuk las busur listrik elektroda terumpan.
Jika gas pelindung yang dipakai adalah gas mulia (inert gas ) , argon misalnya, proses sering disebut MIG. Pada proses yang menggunakan gas campuran, batas sebutan MIG ialah pada penggunaan gas mulia 85% atau lebih.

Komponen Peralatan 
– Mesin las : Mesin utama yang digunakan untuk proses pengelasan GMAW, terdapat banyak    komponen listrik yang berguna untuk mengkonfersi energi listrik menjadi panas serta banyak lagi fungsi lainnya.
– Tabung Gas : Berfungsi sebagai tempat penampung dari gas pelindung (CO2, Ar, He).
– Welding Gun : Alat keluarnya gas dan kawat las untuk mengelas, jika ditekan dan didekatkan pada benda kerja maka busur las akan menyala.
– Gulungan kawat las : Tempat kawat las digulung, biasanya gulungan ini dimasukkan kedalam alat yang bernama wire feeder. Pada wire feeder terdapat pengatur motor penarik, ampere dan voltase yang berfungsi untuk mengatur kecepatan keluarnya kawat las.
Parameter las ini yang dapat mempengaruhi hasil lasan adalah Voltase, Ampere, Kecepatan Las dan Jenis Gas Pelindung. Pada Las GMAW terdapat dua jenis pembagian berdasarkan jenis gas pelindung yaitu Proses Las MAG dan Proses Las MIG berikut ini penjelasannya.
Proses Pengelasan MAG (Metal Active Gas) :
Proses Las MAG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung CO2 saat proses pengelasan berlangsung. Namun kelemahan gas ini tidak dapat digunakan untuk jenis pengelasan GMAW spray transfer, jika ingin menggunakan jenis spray transfer maka harus dilakukan pencampuran gas CO2 dengan gas Helium atau gas Argon.
Proses Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) :
Proses Las MIG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung Argon dan Helium, karena penggunaan gas inert atau mulia ini maka disebut dengan Las MIG (Metal Inert Gas). Untuk jenis pengelasan ini biasanya digunakan untuk material non logam seperti Alumunium, stainless steel, paduan nikel tinggi dan beberapa material lainnya.

Jenis & Fungsi Gas Pelindung pada Las GMAW :
1. Gas CO2, untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi pengelasan logam atau baja karbon rendah. Gas pelindung CO2 ini tidak dapat digunakan untuk metal transfer jenis spray, pada penggunaannya harus dilakukan pencampuran dengan gas pelindung yang lain seperti Argon dan Helium.
2. Gas Inert (Helium dan Argon), untuk pengelasan GMAW dengan gas argon dan helium biasanya untuk pengelasan bahan non logam seperti stainless steel dan alumunium. Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan dengan shielding gas CO2.
Aplikasi
Penggunaan las metode GMAW ini dapat digunakan pada penelasan ferrous dan non ferrous proses ini cocok di pergunakan pada pengelasan untuk membuat lapisan anti karat pada stainles stell, nickel alloys, dan paduan paduan tembaga seperti alumunium bronze.



2.3.         LAS SAW (SUMBERGED ARC WELDING)

Penjelasan
 SAW adalah salah satu jenis las listrik dengan proses memadukan material yang dilas dengan cara memanaskan dan mencairkan metal induk dan elektroda oleh busur listrik yang terletak diantara metal induk dan elektroda. Arus dan busur lelehan metal diselimuti (ditimbun) dengan butiran flux di atas daerah yang dilas.
SAW tidak membutuhkan tekanan dan bahan pengisi (filler metal) dipasok secara mekanis terus ke dalam busur lsitrik yang terbentuk diantara ujung filler elektroda dan metal induk yang ditimbun oleh fluks. Elektroda pada proses SAW terbuat dari metal padat (solid). Prinsip pada pengelasan ini hampir sama dengan pengelasan pada SMAW. Bedanya dengan SMAW adalah pada SAW flux tidak di bungkus ke elektroda, menggunakan elektroda kontinu, arus lebih tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengelas benda yang lebih tebal hanya dengan langkah yang sedikit.

Faktor yang perlu diperhatikan sebelum pengelasan SAW :
  1. Komposisi kimia dan properti mekanikal lasan yang diharapkan
  2. Ketebalan material yang akan dilas
  3. Cara pengelasan
  4. Posisi pengelasan yang dibuat
  5. Frekuensi atau volume pengelasan yang diinginkan
Prinsip Kerja
 SAW dapat dioperasikan dengan 3 cara :
  1. Semi otomatik (filler dipasok dengan tangan welder)
  2. Automatic (filler dipasok oleh mesin)
  3. Dengan mesin (welding travel secara manual dan juga digunakan unruk elektroda diameter kecil).
Dalam Las SAW merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik dimana proses pengelasan ini adalah memanaskan dan mencairkan benda kerja dan logam pengisi atau elektroda oleh busur listrik yang ada diantara logam induk dan elektroda (logam pengisi).

Pengelasan SAW ini menggunakan fluks yang bentuknya seperti pasir untuk melindungi logam pengisi yang mencair saat proses pengelasan agar tidak terkontaminasi dari udara luar sehingga menghasilkan,lasanyangbaik.

Proses las ini tidak memerlukan tekanan. Untuk logam pengisi atau filler metal akan dipasok terus menerus secara otomatis selama proses pengelasan berlangsung. Elektroda SAW ini terbuat dari bahan metal padat atau solid.
Fluks adalah campuran komposisi mineral sesuai dengan formula penggunaanya yang berbentuk granular / butiran. Fluk dalam SAW dapat berguna untuk 4M :
  1. Melindungi metal yang mencair dari udara luar dengan menutupinya dengan slag yang sedang mencair
  2. Membersihkan metal yang mencair
  3. Memodifikasi komposisi metal lasan
  4. Mempengaruhi pembentukan bulir las dan properti mekanikalnya.
Komponen Peralatan
  1. Power supply
  2. Electrode delivery system
  3. Flux distribution system
  4. Travel arrangement
  5. Control system
  6. Flux recovery (pemulung flux) sebagai pilihan
  7. Positioning equipment (Alat pengarah)
Aplikasi
Proses las SAW digunakan secara luas oleh suplier untuk mengelas struktur besar seprti tangki, pressure vessel ,kapal, anjungan lepas pantai termasuk alat penegeboran di bawah laut.Proses ini digunakan juga untuk membuat lapisan selubung baik dari elektroda lembaran atau berupa kawat.

2.4.         LAS FRICTION WELDING (FRW)

Penjelasan
pengelasan solid-state di mana penggabungan diperoleh dari kombinasi panas akibat gesekan dan tekanan. Gesekan biasanya terjadi pada dua permukaan benda kerja yang berputar relatif satu dengan yang lain untuk meningkatkan suhu kedua permukaan benda kerja tersebut. Suhu yang dicapai biasanya berkisar antara suhu pengerjaan panas. Kedua benda kerja selanjutnya didekatkan dengan gaya yang pas untuk membentuk ikatan secara metalurgi.
Friction welding normalnya tidak menggunakan bahan tambah (filler). Pengelasan ini juga tidak memerlukan flux. Selain itu FRW juga tidak menggunakan gas pelindung (shielding gas) serta tidak terjadi pencairan benda kerja.

Prinsip Kerja
Proses friction welding:
(1) Salah satu chuck beserta benda kerjanya berputar.
(2) Benda kerja ditempelkan untuk menghasilkan gesekan dan panas.
(3) Putaran dihentikan, gaya aksial diberikan supaya terjadi sambungan.
(4) Las yang terbentuk. Hal yang harus diperhatikan adalah panjang benda kerja akan berkurang.
Karena memerlukan putaran untuk menghasilkan panas, mesin friction welding didesain mirip dengan mesin bubut. Mesin friction welding memerlukan spindle yang bertenaga untuk memutar salah satu benda kerja pada kecepatan tinggi. Mesin ini juga harus bisa menggeser benda kerja secara aksial baik pada chuck yang berputar maupun pada chuck yang tidak berputar.

Komponen Peralatan
Friction welding normalnya tidak menggunakan bahan tambah (filler). Pengelasan ini juga tidak memerlukan flux. Selain itu FRW juga tidak menggunakan gas pelindung (shielding gas) serta tidak terjadi pencairan benda kerja.

Aplikasi
Friction welding biasanya digunakan untuk mengelas bermacam-macam poros dan komponentubular. Friction welding dapat dijumpai di bidang otomotif, pesawat terbang, peralatan pertanian, dan migas.

2.5.  LAS LASER WELDING (LW)

Penjelasan
    Laser welding (LW) adalah proses pengelasan di mana penggabungan diperoleh dari energi yang terkonsentrasi tinggi, sorotan cahaya sederap difokuskan pada sambungan benda kerja. Istilah laser merupakan akronim dari light amplification by stimulated emission of radiation. Laser beam welding umumnya dioperasikan dengan gas pelindung untuk mencegah oksidasi. Gas pelindung yang digunakan contohnya adalah helium, argon, nitrogen, dan karbon dioksida. Pada LBW bahan tambah atau filler biasanya tidak diberikan.
Mirip dengan electron beam welding, laser beam welding menghasilkan las berkualitas baik, memiliki penetrasi yang baik, dan menghasilkan heat-affected zone yang sempit. Selain memiliki kelebihan yang sama dengan electron beam welding, laser beam welding memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh electron beam welding. Kelebihan laser beam weldingtersebut antara lain: tidak memerlukan ruang hampa, tidak memancarkan x-ray, dan dapat difokuskan serta diarahkan dengan lensa optik dan cermin.

Meskipun sama-sama memiliki penetrasi yang baik, penetrasi laser beam welding kurang begitu dalam dibanding electron beam welding. Kedalaman yang dapat dicapai oleh laser beam welding sekitar 19 mm, sedangkan pada electron beam welding sekitar 50 mm.

 

Prinsip Kerja


Sumber pompa menyediakan energi untuk medium, menggairahkan laser sedemikian rupa sehingga elektron yang dipegang dengan atom dinaikkan sementara untuk keadaan energi yang lebih tinggi.
Elektron yang ditahan dalam keadaan tereksitasi ini tidak dapat tetap berada di sana tanpa batas waktu dan turun ke tingkat energi yang lebih rendah.
Elektron kehilangan kelebihan energi yang diperoleh dari energi pompa dengan memancarkan foton. Ini disebut emisi spontan dan foton yang dihasilkan oleh metode ini adalah benih untuk generasi laser.
Foton yang dipancarkan oleh emisi spontan akhirnya menyerang elektron lain di negara energi yang lebih tinggi. Foton yang masuk "mengetuk" elektron dari keadaan tereksitasi ke tingkat energi rendah menciptakan foton lain. Foton ini berarti koheren mereka berada dalam fase, dengan panjang gelombang yang sama, dan menempuh perjalanan yang sama. Sebuah proses yang disebut stimulated emission.
Foton yang dipancarkan ke segala arah, namun beberapa perjalanan sepanjang media laser untuk menyerang cermin resonator untuk dipantulkan kembali melalui media. Cermin resonator menentukan arah amplifikasi preferensial untuk emisi terstimulasi. Agar amplifikasi terjadi, harus ada persentase atom yang lebih besar dalam keadaan tereksitasi daripada tingkat energi yang lebih rendah. Inversi populasi ini lebih banyak atom dalam keadaan tereksitasi mengarah pada kondisi yang dibutuhkan untuk generasi laser.

Titik fokus laser ditargetkan pada permukaan benda kerja yang akan dilas. Di permukaan konsentrasi energi cahaya berubah menjadi energi panas (panas). Panas menyebabkan permukaan material meleleh, yang berkembang melalui permukaan oleh sebuah proses yang disebut konduktivitas permukaan. Tingkat energi sinar dipertahankan di bawah suhu penguapan dari bahan benda kerja. Ketebalan ideal bahan yang akan dilas adalah 20mm. Energi adalah laser terkonsentrasi, keuntungan saat bekerja dengan bahan yang memiliki konduktivitas termal tinggi.

Komponen Peralatan
Beberapa peralatan yang dibutuhkan pada proses pengelasan ini yaitu:
-         Fiber Laser
-         Shielding Gas
-         Weld platform
-         Gas Nozzle
-         Laser Welding bead
-         High spread cam
-         Image recorder
Aplikasi
Pada penganggunaan  Laser welding digunakan untuk mengelas komponen-komponen yang kecil karena menghasilkan lasan dalam dan sempit,selain itu bekerja dengan logam paduan tinggi tanpa kesulitan serta dapat digunakan di udara terbuka.

 


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
   Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian jenis jenis las, alat-alat yang digunakan pada proses pengelasan las ,Prinsip kerja las, tingkat kesususahan dalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang semestinya dilaksanakan dalam proses pengelasan las,serta pengaplikasiannya dalam penggunaan alat kerja las.



3.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai berikut : Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai referensi agar makalah yang dibuat lebih baik.Kita dapat melajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi.







Daftar Pustaka
Sumber referensi:
1.      http://www.pengelasan.com/2014/08/pengertian-las-gtaw.html (diakses 22 Februari 2018)
4.      http://www.pengelasan.net/pengelasan-adalah/(diakses 25 Februari 2018)
6.      https://waymtr.wordpress.com/2015/07/01/las-laser/(diakses 28 Februari 2018)
7.      http://www.pengelasan.com/2015/01/pengelasan-saw-submerged-arc-welding.html(diakses 28 Februari 2018)
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARYA ILMIAH AKIDAH AKHLAK TENTANG GENERASI ISLAM

Pasang Distributor dan menentukan FO